Hari ini saya akan membahas bukan tentang kebidanan
melainkan tentang ghibah. Menggunjing atau ngomongin orang memang menjadi hal
biasa bagi kaum wanita. Bahkan kaum lelaki pun tak jarang melakukan itu. Semoga dengan membaca artikel saya ini orang-orang sadar untuk tidak melakukan perbuatan ini :)
Secara bahasa, kata gibah berasal dari kata غاب يغيب- غيبا و غيبة و غيا با و مغيبا gunjing atau “Alghibah dalam bahasa Arab, ialah:
menyebutkan kata-kata keji atau meniru-niru suara atau perbuatan orang lain
dibelakangnya (tidak dipintunya) dengan maksud untuk menghinanya.
Ghibah menurut istilah adalah membicarakan kejelekan dan
kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahannya, baik
jasmani, agama, kekayaan,akhlak, ataupun bentuk lahiriyah lainnya.
Rasulullah saw. bersabda: apakah kalian tahu apa yang
dimaksud dengan ghibah? Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih
mengetahui" beliau bersabda: "Engkau menyebutkan sesuatu kejelekan
yang ada pada saudaramu" para sahabat berkata:" wahai rasulullah
bagaimana jika apa yang dibicarakan tersebut ada padanya? maka rasulullah saw.
bersabda: "Apabila apa yang ada padanya sesuai dengan apa yang engkau
bicarakan maka engkau telah menggibahnya. Sedangkan apabila apa yang ada
padanya tidak sesuai dengan apa yang engkau katakan maka engkau telah berdusta
atasnya.” (H.R. Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hujurat (49):12
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ
الظَّنِّ إِثْمٌ
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa”
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa”
Hukum Ghibah
”Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertakwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima Taubat dan Maha Pengasih.”
Penggunjing
ada empat macam, yaitu:
- . Mubah
Adalah gunjing orang yang
berterang-terangan berbuat kefasikan dan mengunjing orang-orang ahli bid’ah. Karena Hadits yang diriwayatkan bahwa
Nabi Muhammad saw bersabda:
أذكرو
االفا جر بما فيه كى يحذ ره الناس
“Sebutlah
orang yang berbuat durhaka dengan apa yang ada padanya, agar semua orang
berhati-hati terhadapnya.”
- Maksiat
Maka
menyebutkan seseorang mengenai kekurangan yang ada padanya, dengan menyebutkan
namanya di hadapan orang yang sedang orang yang menyebutkan itu tahu bahwa yang
demikian itu perbuatan durhaka. Maka orang seperti ini adalah berbuat durhaka dan wajib
bertaubat
- Kemunafikan
Menyebutkan seseorang tentang kekurangan
yang ada padanya dengan tanpa menyebutkan namanya, tetapi dihadapan orang yang
mengerti bahwa orang yang menyebutkan itu mengerti tutur katanya itu, sedang
yorang yang menyebut berpendapat bahwa dirinya orang yang wira’I (memelihara
dan haramnya ghibah)
- . Kekafiran
Menyebutkan seseorang dengan kekurangan yang tiak ada
pada orang itu, didepan orang dan menyebut namanya. Lalu ketika dikatakan
padanya:”Jangan engakau menggunjing.” Dia menjawab:” Ininbukan pergunjingan dan
aku benar dalam ucapan ku itu .” Ini adalah kekafiran, karena dia telah
menganggap halal terhadap apa yang diharamkan Allah.
“Dari Abu Hurairah ra, dari nabi Muhammad saw beliau
bersabda :” barang siapa yang menggunjing dalam hidupnya sekali, maka Allah
akan menyiksanya dengan sepuluh macam siksaan: 1, Dia akan menjadi jauh dari
rahmat Allah, 2. Malaikat akan memutuskan hubungan berkawan dengannya,
3.Tercabut ruhnya ketika ia meninggal sangat terasaberat (sulit), 4. Dia akan
menjadi dekat dengan neraka, 5. Menjadi jauh dari surga, 6. Berat baginya siksa
kubur, 7. Amal yang dihapus, 8. Menyakiti roh nabi Muhammad saw, 9. Allah murka
padanya, 10. Dia akan menjadi orang yang bangkrut pada hari kiamat di depan
timbangan amal. (Zubdatul Wa’idhiin)
Itulah hukuman bagi peng ghibah wahai sahabat-sahabatku,
mungkin dengan saya membuat artikel ini membuat kita sadar dan menjauhi semua
itu :)
Cara Menghindari Diri dari Sifat Ghibah
Dalam sebuah situs internet, menyebutkan
beberapa cara menghilangkan sifat ghibah dalam diri, yaitunya
Penyakit yang satu ini begitu mudahnya
terjangkit pada diri seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula melalui
kegiatan arisan, berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan,
bahkan melalui pengajian. Untuk menghindarinya juga tak begitu mudah,
mengharuskan kita ekstra hati-hati.
1. Berbicara Sambil Berfikir
Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara,
‘perlukah saya mengatakan hal ini?’ dan kembangkan menjadi, ‘apa manfaatnya ? Apa mudharatnya?’.
Berarti, otak harus senantiasa digunakan, dalam keadaan sesantai apapun.
Seperti Rasulullah saw, yang biasanya memberi jeda sesaat untuk berfikir
sebelum menjawab pertanyaan orang.
2. Berbicara Sambil Berzikir
Berzikir di sini maksudnya selalu menghadirkan
ingatan kita kepada Allah SWT. Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah
kepada orang yang ber-ghibah. Bawalah ingatan ini pada saat berbicara dengan
siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
3. Tingkatkan rasa Percaya Diri
Orang yang tidak percaya diri, suka
mengikut saja perbuatan orang lain, sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah
temannya. Bahkan ia pun berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki
kebanggaan terhadap dirinya sendiri sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan
dan menilai orang lain
4. Buang Penyakit Hati
Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari
rasa iri dan benci, juga ketidakikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain
lebih berhasil atau lebih beruntung daripada kita. Dan kalau dirinya kurang
beruntung, diapun senang menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih
sengsara daripada dirinya.
5. Posisikan Diri
Ketika sedang membicarakan keburukan
orang lain, segera bayangkan bagaimana perasaan kita jika keburukan kita pun
dibicarakan orang. Seperti hadis yang menjanjikan bahwa Allah akan menutupi
cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat orang lain, sebaliknya tak perlu
heran jika Allah pun akan membuka cacat kita di depan orang lain jika kita
membuka ` cacat orang.
Dan ada juga cara lain untuk menghindari
diri dari ghibah, Untuk menghindari ghibah kita harus sadar bahwa segala apa
yang kita ucapkan semuanya akan dicatat dan akan dimintai pertanggungjawaban
oleh Allah Swt
Rasulullah bersabda :
“Tahukah kalian apa
yang disebut dengan orang yang bangkrut?”, mereka (para sahabat) berkata,
“Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya
dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
“Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat
dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si
fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta
si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah
kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika
kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus
kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah
ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka”
Assw. Akhi, aritikel yang sangat menarik, jin share yah
ReplyDelete