Bedah sesar sudah pernah dengar kan nama yang tidak asing bagi kita.
Sebenarnya operasi Caesar ini merupakan pembedahan besar yang dilakukan dari mulai dinding perut hingga rahim. Ngeri banget ya :(
Sebenarnya operasi Caesar ini merupakan pembedahan besar yang dilakukan dari mulai dinding perut hingga rahim. Ngeri banget ya :(
Tapi anehnya, jenis persalinan yang satu ini sangat disukai kebanyakan masyarakat awam yang berkantong tebal atau kaya raya. Apa tidak sebaiknya dilahirkan secara normal saja, begitu banyak alasan hingga mereka rela menyetor uang untuk bedah Caesar ini. Padahal kalau dipikir, orang jaman dahulu, kakek, nenek moyang kita tidak ada yang namanya bedah seperti ini, namun juga keadaan ibu bayi sehat-sehat saja.
Sebenarnya lagi, persalinan caesar itu boleh dilakukan apabila benar-benar membahayakan bayi, ibu ataupun keduanya jika persalinan normal dilakukan. Meski asalnya persalinan normal lebih bagus dan aman bagi ibu dan bayi.
Kebanyakan masyarakat memandang bahwa operasi caesar adalah cara yang aman dan efisien untuk melahirkan.
Bedah sesar lebih nyaman dan lebih dapat diperkirakan daripada melahirkan secara normal. Prosedurnya pun biasanya tidak sakit karena menggunakan bius.
Fakta inilah yang mendorong para ibu dan keluarga untuk memilih melahirkan secara sesar. Tapi...dari kacamata yang lebih cermat lagi, tampaknya kekurangan dan resiko utama yang membuat sesar pun sepantasnya dibatasi hanya untuk keadaan persalinan normal yang benar-benar tidak memungkinkan atau terpaksa.
• Kekurangan persalinan caesar
Bila Ibu bersalin secara caesar, maka ada beberapa hal ketidaknyamanan yang kelak dirasakan meski operasi dijalankan sesuai standar operasionalnya. Beberapa hari pertama pascapersalinan, akan timbul rasa nyeri hebat yang kadarnya dapat berbeda-beda pada setiap Ibu. Proses pemulihan cenderung berlangsung lebih lama, sehingga Ibu harus menjalani waktu rawat inap yang lebih lama ketimbang persalinan normal. Efek obat biusnya dapat membuat bayi cepat mengantuk, sulit saat harus mulai bernapas saat dilahirkan, sembelit, dan masuk angin. Sementara cara penyuntikkan obat bius di tulang punggung dapat membuat Ibu sering merasakan kesemutan dan rasa pusing cukup hebat di kemudian hari. Operasi besar ini menimbulkan trauma operasi, seperti terjadinya risiko perdarahan dua kali lebih besar ketimbang persalinan normal dan juga risiko kerusakan kandung kemih. Tentu saja biaya persalinan caesar akan jauh lebih mahal.
Bila Ibu bersalin secara caesar, maka ada beberapa hal ketidaknyamanan yang kelak dirasakan meski operasi dijalankan sesuai standar operasionalnya. Beberapa hari pertama pascapersalinan, akan timbul rasa nyeri hebat yang kadarnya dapat berbeda-beda pada setiap Ibu. Proses pemulihan cenderung berlangsung lebih lama, sehingga Ibu harus menjalani waktu rawat inap yang lebih lama ketimbang persalinan normal. Efek obat biusnya dapat membuat bayi cepat mengantuk, sulit saat harus mulai bernapas saat dilahirkan, sembelit, dan masuk angin. Sementara cara penyuntikkan obat bius di tulang punggung dapat membuat Ibu sering merasakan kesemutan dan rasa pusing cukup hebat di kemudian hari. Operasi besar ini menimbulkan trauma operasi, seperti terjadinya risiko perdarahan dua kali lebih besar ketimbang persalinan normal dan juga risiko kerusakan kandung kemih. Tentu saja biaya persalinan caesar akan jauh lebih mahal.
• Kelebihan persalinan caesar
Bila indikasi medis membuat persalinan normal menjadi berisiko tinggi, persalinan caesar tentu saja menjadi cara teraman. Ibu yang memilih dibius secara lokal dapat melahirkan secara sadar, sehingga bisa segera menyusui si bayi dengan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah operasi. Selain itu, karena tidak ada proses mengejan, risiko meregangnya otot-otot dasar panggul dan vagina menjadi berkurang. Proses persalinan dengan cara ini relatif singkat—membutuhkan waktu kurang dari satu jam.
Bila indikasi medis membuat persalinan normal menjadi berisiko tinggi, persalinan caesar tentu saja menjadi cara teraman. Ibu yang memilih dibius secara lokal dapat melahirkan secara sadar, sehingga bisa segera menyusui si bayi dengan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) segera setelah operasi. Selain itu, karena tidak ada proses mengejan, risiko meregangnya otot-otot dasar panggul dan vagina menjadi berkurang. Proses persalinan dengan cara ini relatif singkat—membutuhkan waktu kurang dari satu jam.
Berikut ini Resiko dan Efek Negatif dari bedah Caesar.
- Munculnya masalah baru akibat pembiusan yang digunakan dan obat-obatan penghilang rasa nyeri pasca operasi.
- Meningkatnya resiko infeksi dan penggunaan antibiotik.
- Terjadi pendarahan yang lebih berat dan meningkatnya resiko pendarahan yang mengakibatkan anemia dan perlunya transfusi darah.
- Perawatan di rumah sakit dan di rumah lebih lama sehingga meningkatkan kebutuhan biaya hidup.
- Nyeri luka caesar lebih lama daripada persalinan normal, sehingga akan memberatkan yang bersangkutan untuk merawat diri sendiri dan bayi.
- Timbulnya masalah jaringan parut pada luka bekas operasi.
- Kemungkinan terjadi masalah lain dalam tubuh, seperti lemahnya fungsi usus besar, kandung kemih, otot V rahim dan resiko pembentukan bekuan darah kaki dan panggul.
- Meningkatnya resiko masalah pernafasan dan temperatur untuk bayi yang baru lahir.
- Potensi kemadulan yang lebih tinggi daripada wanita dengan melahirkan pervagina.
- Peningkatan resiko plasenta yang tertahan pada kehamilan berikutnya, serta kemungkinan besar dalam persalinan berikutnya juga akan melakukan caesar lagi.
Pada saat membuat keputusan untuk melahirkan secara caesar,
keluarga, dokter harus menimbang semua resiko dan manfaat yang akan
ditimbulkan pasca pembedahan. Resiko bedah sesar dainggap pantas
dilakukan jika melahirkan secara pervagina akan membahayakan ibu dan
bayi.
No comments:
Post a Comment