Sekarang banyak sekali tersebar banyak akademi-akademi kebidanan, nahh buat kalian mahasiswi kebidanan sudah tau kah kalian sejarah-sejarah kebidanan dan perkembangan kebidanan di Indonesia dan beberapa negara??? Baik kali ini saya akan menulis tentang sejarah kebidanan dan perkembangannya.
Perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan nasional maupun internasional terjadi begitu cepat. Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan pelayanan dan pendidikan kebidanan merupakan hal yang penting untuk dipelajari dan dipahami oleh petugas kesehatan khususnya bidan yang bertugas sebagai bidan pendidik maupun bidan dipelayanan.
Zaman Dahulu : Hukum keajaiban alam yang tersebar ( manusia harus berkembangbiak )
Lebih Maju : Hukum alam bagi kedua mahluk yang berlainan jenis sebagai akibat hawa nafsu
Lebih Maju Lagi : Ilmu yang mempelajari kelahiran manusia mulai hamil, lahir dan nifas dipelihara
A. HIPOKRATES DARI YUNANI THN 460 - 370 SM
Wanita yang bersalin dan nifas mendapatkan pertolongan dan pelayanan selayaknya.
B. SORANUS THN 98-138 SM BERASAL DARI EFESUS/TURKI
Disebut Bapak Kebidanan. Berpendapat bahwa seorang ibu yang telah melahirkan tidak takut akan hantu atau setan dan menjauhkan ketahyulan
Kemudian diteruskan oleh MOSCION bekas muridnya : meneruskan usahakan dan menulis buku pelajaran bagi bidan-bidan yang berjudul : KATEKISMUS bagi bidan-bidan Roma Pengetahuan bidan semakin maju
A. AMBROISE PARE ( 1501-1590 )
Menemukan persi pedali ( sekarang versi ekstraksi ) yaitu memutar anak letak sungsang menjadi letak normal
B. PRANCOIS MAURICEAU
Penarikan kepala pada letak sungsang dengan memasukkan 2 jari kedalam mulut bayi agar kepala fleksi ( prasat mauriseau )
A. WILLIAM SMILLIE ( 1697-1763 )
Adalah seorang dokter yang memperdalam ilmunya di Prancis kemudian kembali kesehatan Inggris dan mengembangkan ilmu kebidanan di Inggris ( merobah praktek, menulis buku, mengenai pemasangan cunam, dan ukuran panggul sempit dan normal )
B. WILLIAM HUNTER ( 1716-1788 )
Murid William Smillie melanjutkan usaha William Smillie.
Dahulu persalinan
di tolong dukun yang tidak berpendidikan apabila wanita sukar melahirkan ia
diusir serta ditakuti agar rasa sakit bertambah karena kesedihan.
Yang pertama sekali melakukan praktek kebidanan yaitu : SAMUEL PULLER DAN ISTRINYA ( 1634 ) banyak menolong persalinan dan menghilangkan kepercayaan lama.
C. NIFAS
Setelah persalinan ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu harus bisa merawat diri sendiri dan diberi jamu
Tahun 1950 didirikan balai - balai kesejahteraan ibu dipimpin oleh bidan yang kegiatannya :
1. Pemeriksaan ANC
2. Pemeriksaan PNC
3. Pemeriksaan dan pengawasan bayi dan anak balita
4. KB
5. Penyuluhan kesehatan di BKIA diadakan pelatihan dukun bayi
AKAR SEJARAH PENDIDIKAN BIDAN
• Sekolah bidan Pertama : tahun 1856 oleh Dr. Van Der Bosch, seorang dokter militer Belanda yang membuka pendidikan bidan wanita pribumi di Batavia atau Jakarta berlangsung 2 tahun
§Lulusan perawat pria dapat meneruskan pendidikan kesehatan masyarakat selama 2 tahun
• Thn 1915 Perkumpulan Budi Kemulyaan mendirikan pendidikan bidann dengan tujuan
§Memperbaiki nasib ibu hamil, bersalin dan bayi sampai kepelosok pedesaan
§Menyelenggarakn pendidikan akan tenaga-tenaga dilapangan kebidanan
§Mempertinggi derajat ilmu kebidanan dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan itu
• Thn 1920 dikeluarkan suatu peraturan untuk membedakan bidan dari 2 dasar pendidikan
§Bidan kelas 1 : bidan dari dasar pendidikan Mulo habis 3 thn
§Bidan kelas II: Bidan dari lulusan perawat ( menyangkut ketentuan gaji dan tunjangan )
• Thn 1930 Pemerintah Belanda membuka pendidikan bidan dengan dasar pendidikan MULO
• Thn 1954 dibuka pendidikan guru bidan di Bandung, awalnya pendidikan hanya 1 tahun - 2 tahun - 3 tahun dan kemudian dilebur menjadi sekolah guru perawat ( SPG)
• Penutupan SPG oleh Depkes 1976 meresahkn IBI dan mencari jalan keluar agar Depkes meninjau kembali keputusan tersebut
• Pada thn 1985 pendidikan bidan dibuka di sepuluh propinsi dengan dasar pendidikan atau lulusan dari SPK / SPR dan telah bekerja selama 3 tahun
• Thn 1990 dibuka pendidikan bidan yang memperbolehkan SPK mengikuti pendidikan bidan selama 1 tahun dan penempatan di Desa-desa.
§ Memberikan pelayanan kebidanan di desa untuk kesehatan ibu dan anak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menurunkan kematian ibu dan anak.
• Thn 1993 yaitu latar belakang pendidikan SMP + pendidikan bidan selama 3 tahun (program bidan C)
• Thn 1993 program bidan B yaitu lulusan dari Akper lama pendidikan selama 1 tahun (dibuka untuk memepersiapkan tenaga pengajar kebidanan)
• Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 009/U/1996 tentang kurikulum baru yang berlaku secara Nasional Program D-III Kebidanan
• Selanjutnya IBI mengharapkan pendidikan Bidan lebih lanjut atau lebih signifikan bila pada jenjang strata I atau S-1 merupakan jerih payah bidan untuk mengangkat derajat pendidikan bidan
• Tahun 2000 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang D-IV Kebidanan di FK UGM,FK UNPAD Tahun 2002 di FK USU.
• Tahun 2005 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang S2 Kebidanan di FK UNPAD.
Salah satu faktor yang
menyebabkan terus berkembangnya pelayanan dan pendidikan kebidanan adalah masih
tingginya mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin, khususnya di
negara berkembang dan di negara miskin yaitu sekitar 25-50%. Mengingat hal
diatas, maka penting bagi bidan untuk mengetahui sejarah perkembangan pelayanan
dan pendidikan kebidanan karena bidan sebagai tenaga terdepan dan utama dalam
pelayanan kesehatan ibu dan bayi diberbagai catatan pelayanan wajib mengikuti
perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal
atau non formal dan bidan berhak atas kesempatan untuk meningkatkan diri baik
melalui pendidikan maupun pelatihan serta meningkatkan jenjang karir dan jabatan
yang sesuai.
ARTI KEBIDANAN
Zaman Dahulu : Hukum keajaiban alam yang tersebar ( manusia harus berkembangbiak )
Lebih Maju : Hukum alam bagi kedua mahluk yang berlainan jenis sebagai akibat hawa nafsu
Lebih Maju Lagi : Ilmu yang mempelajari kelahiran manusia mulai hamil, lahir dan nifas dipelihara
Asal Kata
Kebidanan
Berasal dari bahasa asing ( latin ) : OBSTO OBSTERTRIC artinya mendampingi
Berasal dari bahasa asing ( latin ) : OBSTO OBSTERTRIC artinya mendampingi
PERKEMBANGAN KEBIDANAN
PELOPOR YANG BEKERJA SAMA DALAM
PERKEMBANGAN KEBIDANAN
A. HIPOKRATES DARI YUNANI THN 460 - 370 SM
Wanita yang bersalin dan nifas mendapatkan pertolongan dan pelayanan selayaknya.
B. SORANUS THN 98-138 SM BERASAL DARI EFESUS/TURKI
Disebut Bapak Kebidanan. Berpendapat bahwa seorang ibu yang telah melahirkan tidak takut akan hantu atau setan dan menjauhkan ketahyulan
Kemudian diteruskan oleh MOSCION bekas muridnya : meneruskan usahakan dan menulis buku pelajaran bagi bidan-bidan yang berjudul : KATEKISMUS bagi bidan-bidan Roma Pengetahuan bidan semakin maju
PERKEMBANGAN DI PRANCIS
A. AMBROISE PARE ( 1501-1590 )
Menemukan persi pedali ( sekarang versi ekstraksi ) yaitu memutar anak letak sungsang menjadi letak normal
B. PRANCOIS MAURICEAU
Penarikan kepala pada letak sungsang dengan memasukkan 2 jari kedalam mulut bayi agar kepala fleksi ( prasat mauriseau )
PERKEMBANGAN DI
INGGRIS
A. WILLIAM SMILLIE ( 1697-1763 )
Adalah seorang dokter yang memperdalam ilmunya di Prancis kemudian kembali kesehatan Inggris dan mengembangkan ilmu kebidanan di Inggris ( merobah praktek, menulis buku, mengenai pemasangan cunam, dan ukuran panggul sempit dan normal )
B. WILLIAM HUNTER ( 1716-1788 )
Murid William Smillie melanjutkan usaha William Smillie.
PERKEMBANGAN DI AMERIKA SERIKAT
Yang pertama sekali melakukan praktek kebidanan yaitu : SAMUEL PULLER DAN ISTRINYA ( 1634 ) banyak menolong persalinan dan menghilangkan kepercayaan lama.
Orang
Amerika mendengar tentang pekerjaan William Smillie dan Hunter dan pergi ke
Inggris untuk memperdalam ilmunya.
A. Dr. Jomes Hold (1728-1810)
B. Dr. Willian Shipped ( 1738-1808)
C. Dr. Samuel Bard ( 1742-1821), Membuat buku kebidanan
D. Dr. Walter Channing
A. Dr. Jomes Hold (1728-1810)
B. Dr. Willian Shipped ( 1738-1808)
C. Dr. Samuel Bard ( 1742-1821), Membuat buku kebidanan
- Cara pengukuran konjugata diagonalis
- Kelainan - kelainan panggul
- Melarang pemeriksaan dalam jika ada indikasi
- DLL
D. Dr. Walter Channing
- Yang pertama kali memperhatikan keadaan nifas
PERKEMBANGAN KEBIDANAN DI INDONESIA
Zaman Dahulu Pelayanan Kebidanan Dilakukan oleh dukun pria atau wanita yang dilakukan di rumah penderita atau dukun dengan cara :
• Melakukan pantangan : pantangan makan tertentu, terhadap pakaian, jangan pergi malam-malam, dll
B. PERSALINAN
Dilakukan dengan duduk di atas tikar dan dukun mengurut-urut perut ibu dan menekannya dan membaca mantra, tali pusat dipotong dengan bambu dan dieri kunyit.
Zaman Dahulu Pelayanan Kebidanan Dilakukan oleh dukun pria atau wanita yang dilakukan di rumah penderita atau dukun dengan cara :
- Membaca Mantra
- Mengusir setan - setan dengan menyajikan kurban
- Melakukan masase pada penderita
• Melakukan pantangan : pantangan makan tertentu, terhadap pakaian, jangan pergi malam-malam, dll
- Kenduri : dilakukan 3 bulan kehamilan dan pada usia 7 bulan
B. PERSALINAN
Dilakukan dengan duduk di atas tikar dan dukun mengurut-urut perut ibu dan menekannya dan membaca mantra, tali pusat dipotong dengan bambu dan dieri kunyit.
C. NIFAS
Setelah persalinan ibu dimandikan oleh dukun selanjutnya ibu harus bisa merawat diri sendiri dan diberi jamu
- Sejak dahulu sampai dengan sekarang yang memegang peranan adalah dukun bayi
- 1879 dimulai pendidikan bidan
- 1979 jumlah obgyn 286 orang, bidan 16.888 orang di seluruh Indonesia
Tahun 1950 didirikan balai - balai kesejahteraan ibu dipimpin oleh bidan yang kegiatannya :
1. Pemeriksaan ANC
2. Pemeriksaan PNC
3. Pemeriksaan dan pengawasan bayi dan anak balita
4. KB
5. Penyuluhan kesehatan di BKIA diadakan pelatihan dukun bayi
AKAR SEJARAH PENDIDIKAN BIDAN
• Sekolah bidan Pertama : tahun 1856 oleh Dr. Van Der Bosch, seorang dokter militer Belanda yang membuka pendidikan bidan wanita pribumi di Batavia atau Jakarta berlangsung 2 tahun
- Thn 1902 dibuka pendidikan bidan oleh wanita Pribumi
- Thn 1912/1913 di buka pendidikan tenaga keperawatan di CBZ ( RSUP Semarang )
§Lulusan perawat pria dapat meneruskan pendidikan kesehatan masyarakat selama 2 tahun
• Thn 1915 Perkumpulan Budi Kemulyaan mendirikan pendidikan bidann dengan tujuan
§Memperbaiki nasib ibu hamil, bersalin dan bayi sampai kepelosok pedesaan
§Menyelenggarakn pendidikan akan tenaga-tenaga dilapangan kebidanan
§Mempertinggi derajat ilmu kebidanan dan segala sesuatu yang bersangkutan dengan itu
• Thn 1920 dikeluarkan suatu peraturan untuk membedakan bidan dari 2 dasar pendidikan
§Bidan kelas 1 : bidan dari dasar pendidikan Mulo habis 3 thn
§Bidan kelas II: Bidan dari lulusan perawat ( menyangkut ketentuan gaji dan tunjangan )
• Thn 1930 Pemerintah Belanda membuka pendidikan bidan dengan dasar pendidikan MULO
• Thn 1954 dibuka pendidikan guru bidan di Bandung, awalnya pendidikan hanya 1 tahun - 2 tahun - 3 tahun dan kemudian dilebur menjadi sekolah guru perawat ( SPG)
• Penutupan SPG oleh Depkes 1976 meresahkn IBI dan mencari jalan keluar agar Depkes meninjau kembali keputusan tersebut
• Pada thn 1985 pendidikan bidan dibuka di sepuluh propinsi dengan dasar pendidikan atau lulusan dari SPK / SPR dan telah bekerja selama 3 tahun
• Thn 1990 dibuka pendidikan bidan yang memperbolehkan SPK mengikuti pendidikan bidan selama 1 tahun dan penempatan di Desa-desa.
§ Memberikan pelayanan kebidanan di desa untuk kesehatan ibu dan anak dalam rangka meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menurunkan kematian ibu dan anak.
• Thn 1993 yaitu latar belakang pendidikan SMP + pendidikan bidan selama 3 tahun (program bidan C)
• Thn 1993 program bidan B yaitu lulusan dari Akper lama pendidikan selama 1 tahun (dibuka untuk memepersiapkan tenaga pengajar kebidanan)
• Keputusan Mentri Pendidikan dan kebudayaan RI No. 009/U/1996 tentang kurikulum baru yang berlaku secara Nasional Program D-III Kebidanan
• Selanjutnya IBI mengharapkan pendidikan Bidan lebih lanjut atau lebih signifikan bila pada jenjang strata I atau S-1 merupakan jerih payah bidan untuk mengangkat derajat pendidikan bidan
• Tahun 2000 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang D-IV Kebidanan di FK UGM,FK UNPAD Tahun 2002 di FK USU.
• Tahun 2005 Keputusan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan tentang S2 Kebidanan di FK UNPAD.
Sekarang banyak akademi-akademi kebidanan, mudah-mudahan dengan banyaknya sekolah pendidikan bagi para bidan membuat angka kematian ibu dan bayi menurun :)
No comments:
Post a Comment