Monday, January 14, 2013

Jauhi Ghibah(Ngomongin Orang)


Hari ini saya akan membahas bukan tentang kebidanan melainkan tentang ghibah. Menggunjing atau ngomongin orang memang menjadi hal biasa bagi kaum wanita. Bahkan kaum lelaki pun tak jarang melakukan itu. Semoga dengan membaca artikel saya ini orang-orang sadar untuk tidak melakukan perbuatan ini :)

Secara bahasa, kata gibah berasal dari kata غاب يغيب- غيبا و غيبة و غيا با و مغيبا   gunjing atau “Alghibah dalam bahasa Arab, ialah: menyebutkan kata-kata keji atau meniru-niru suara atau perbuatan orang lain dibelakangnya (tidak dipintunya) dengan maksud untuk menghinanya.
Ghibah menurut istilah adalah membicarakan kejelekan dan kekurangan orang lain dengan maksud mencari kesalahan-kesalahannya, baik jasmani, agama, kekayaan,akhlak, ataupun bentuk lahiriyah lainnya.

Rasulullah saw. bersabda: apakah kalian tahu apa yang dimaksud dengan ghibah? Para sahabat menjawab: "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui" beliau bersabda: "Engkau menyebutkan sesuatu kejelekan yang ada pada saudaramu" para sahabat berkata:" wahai rasulullah bagaimana jika apa yang dibicarakan tersebut ada padanya? maka rasulullah saw. bersabda: "Apabila apa yang ada padanya sesuai dengan apa yang engkau bicarakan maka engkau telah menggibahnya. Sedangkan apabila apa yang ada padanya tidak sesuai dengan apa yang engkau katakan maka engkau telah berdusta atasnya.” (H.R. Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)
Sebagaimana firman Allah dalam QS Al-Hujurat (49):12
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيراً مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa”


Hukum Ghibah 

”Dan janganlah sebagian kalian mengghibahi sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging bangkai saudaranya yang telah mati, pasti kalian membencinya. Maka bertakwalah kalian kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima Taubat dan Maha Pengasih.”

Penggunjing ada empat macam, yaitu:
  • .       Mubah
Adalah gunjing orang yang berterang-terangan berbuat kefasikan dan mengunjing orang-orang ahli bid’ah. Karena  Hadits yang diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:
أذكرو االفا جر بما فيه كى يحذ ره الناس
“Sebutlah orang yang berbuat durhaka dengan apa yang ada padanya, agar semua orang berhati-hati terhadapnya.”
  •       Maksiat
Maka menyebutkan seseorang mengenai kekurangan yang ada padanya, dengan menyebutkan namanya di hadapan orang yang sedang orang yang menyebutkan itu tahu bahwa yang demikian itu perbuatan durhaka. Maka orang seperti ini adalah berbuat durhaka dan wajib bertaubat


  •        Kemunafikan
Menyebutkan seseorang tentang kekurangan yang ada padanya dengan tanpa menyebutkan namanya, tetapi dihadapan orang yang mengerti bahwa orang yang menyebutkan itu mengerti tutur katanya itu, sedang yorang yang menyebut berpendapat bahwa dirinya orang yang wira’I (memelihara dan haramnya ghibah)
  • .      Kekafiran
Menyebutkan seseorang dengan kekurangan yang tiak ada pada orang itu, didepan orang dan menyebut namanya. Lalu ketika dikatakan padanya:”Jangan engakau menggunjing.” Dia menjawab:” Ininbukan pergunjingan dan aku benar dalam ucapan ku itu .” Ini adalah kekafiran, karena dia telah menganggap halal terhadap apa yang diharamkan Allah.


“Dari Abu Hurairah ra, dari nabi Muhammad saw beliau bersabda :” barang siapa yang menggunjing dalam hidupnya sekali, maka Allah akan menyiksanya dengan sepuluh macam siksaan: 1, Dia akan menjadi jauh dari rahmat Allah, 2. Malaikat akan memutuskan hubungan berkawan dengannya, 3.Tercabut ruhnya ketika ia meninggal sangat terasaberat (sulit), 4. Dia akan menjadi dekat dengan neraka, 5. Menjadi jauh dari surga, 6. Berat baginya siksa kubur, 7. Amal yang dihapus, 8. Menyakiti roh nabi Muhammad saw, 9. Allah murka padanya, 10. Dia akan menjadi orang yang bangkrut pada hari kiamat di depan timbangan amal. (Zubdatul Wa’idhiin)


Itulah hukuman bagi peng ghibah wahai sahabat-sahabatku, mungkin dengan saya membuat artikel ini membuat kita sadar dan menjauhi semua itu :)


Cara Menghindari Diri dari Sifat Ghibah
Dalam sebuah situs internet, menyebutkan beberapa cara menghilangkan sifat ghibah dalam diri, yaitunya
Penyakit yang satu ini begitu mudahnya terjangkit pada diri seseorang. Bisa datang melalui televisi, bisa pula melalui kegiatan arisan, berbagai pertemuan, sekedar obrolan di warung belanjaan, bahkan melalui pengajian. Untuk menghindarinya juga tak begitu mudah, mengharuskan kita ekstra hati-hati.
1. Berbicara Sambil Berfikir
Cobalah untuk berpikir sebelum berbicara, ‘perlukah saya mengatakan hal ini?’ dan kembangkan menjadi, ‘apa manfaatnya ? Apa mudharatnya?’. Berarti, otak harus senantiasa digunakan, dalam keadaan sesantai apapun. Seperti Rasulullah saw, yang biasanya memberi jeda sesaat untuk berfikir sebelum menjawab pertanyaan orang.
2. Berbicara Sambil Berzikir
Berzikir di sini maksudnya selalu menghadirkan ingatan kita kepada Allah SWT. Ingatlah betapa buruknya ancaman dan kebencian Allah kepada orang yang ber-ghibah. Bawalah ingatan ini pada saat berbicara dengan siapa saja, dimana saja dan kapan saja.
3. Tingkatkan rasa Percaya Diri
Orang yang tidak percaya diri, suka mengikut saja perbuatan orang lain, sehingga ia mudah terseret perbuatan ghibah temannya. Bahkan ia pun berpotensi menyebabkan ghibah, karena tak memiliki kebanggaan terhadap dirinya sendiri sehingga lebih senang memperhatikan, membicarakan dan menilai orang lain
4. Buang Penyakit Hati
Kebanyakan ghibah tumbuh karena didasari rasa iri dan benci, juga ketidakikhlasan menerima kenyataan bahwa orang lain lebih berhasil atau lebih beruntung daripada kita. Dan kalau dirinya kurang beruntung, diapun senang menyadari bahwa masih banyak orang lain yang lebih sengsara daripada dirinya.
5. Posisikan Diri
Ketika sedang membicarakan keburukan orang lain, segera bayangkan bagaimana perasaan kita jika keburukan kita pun dibicarakan orang. Seperti hadis yang menjanjikan bahwa Allah akan menutupi cacat kita sepanjang kita tidak membuka cacat orang lain, sebaliknya tak perlu heran jika Allah pun akan membuka cacat kita di depan orang lain jika kita membuka ` cacat orang.


Dan ada juga cara lain untuk menghindari diri dari ghibah, Untuk menghindari ghibah kita harus sadar bahwa segala apa yang kita ucapkan semuanya akan dicatat dan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah Swt


Rasulullah bersabda :
“Tahukah kalian apa yang disebut dengan orang yang bangkrut?”, mereka (para sahabat) berkata, “Orang bangkrut yang ada diantara kami adalah orang yang tidak ada dirhamnya dan tidak memiliki barang”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan sholat, puasa, dan zakat. Dia datang dan telah mencela si fulan, telah menuduh si fulan (dengan tuduhan yang tidak benar), memakan harta si fulan, menumpahkan darah si fulan, dan memukul si fulan. Maka diambillah kebaikan-kebaikannya dan diberikan kepada si fulan dan si fulan. Jika kebaikan-kebaikan telah habis sebelum cukup untuk menebus kesalahan-kesalahannya maka diambillah kesalahan-kesalahan mereka (yang telah ia dzolimi) kemudian dipikulkan kepadanya lalu iapun dilemparkan ke neraka”

 



1 comment: